۩My journaL۩
this site the web

Menatap Langit Malam Ini

Beberapa malam terakhir ini memandangi langit malam menyisakan sedikit renungan di hati saya. Kali ini semakin terpikat oleh keluasan dan banyaknya bintang di langit yang cerah malam itu.

Lihat saja, nyaris tidak ada awan diatas, langit semua di hiasi bintang-bintang yang gemerlap, apalagi bulan Nampak sempurna dengan menampilkan semua bagiannya tubuhnya, itu semua mengingatkan saya bahwa betapa kecilnya saya di hadapan sang Pencipta, sejenak berfikir dan melihat di sekeliling bagaimana banyak di antara mereka yang merasa besar, dan tidak mereka sadari.

Dengan melihat langit saya bisa menertawakan diri sendiri yang sering kali begitu ambisius sehingga lupa untuk bersyukur, seringkali sibuk membanding-bandingkan dengan orang lain, membanding-bandingkan orang yang satu dengan yang lainnya, dan tidak sengaja keluar kata-kata yang seharusnya tidak penting untuk di keluarkan. Seringkali menertawakan orang lain.

Seringkali saya lupa akan sebutir nasi yang setiap hari saya makan, seringkali saya lupa akan seteguk air yang sering membasahi tenggorokan di kala haus.
Dengan menatap langit saya bisa melihat betapa kecilnya saya di hadapan Allah SWT, merasa kecilnya Kita di hadapannya, terkadang kita seringkali sibuk menoleh ke kiri dank e kanan untuk membandingkan dengan orang lain. Merasa iri pada mereka yang terlihat “lebih”.

Sering begitu sibuk mempertanyakan kenapa saya tidak seperti si anu, kenapa saya tidak bias seperti si ini, kenapa saya tidak bias melakukan ini, dan berbagai macam Bagaimana yang tidak akan pernah terjawab jika hati saya terus berkeras untuk menerima jawaban yang sudah tersedia, padahal saya sudah tau jawabannya : “bersyukur”

Namun apapun yang saya miliki saat ini, yang saya banggakan dan saya cintai, sauatu saat harus saya tinggalkan. Dan tidak satupun benda duniawi yang akan saya bawa selain selembar kain kafan.

Saya menatap langit sekali lagi. Cukup untuk hari ini saya menatapnya. Besok, di lain waktu, saya ingin meminta Allah memberi saya sedikit lagi waktu untuk menatap langit. Mengumandangkan zikir dan pujian-pujian kepada-Nya.

Maka hamparan ini suatu saat akan bersaksi
Akan sentuhan kuasa-Mu yang maha bertahta
Bahwa hidup, seperti layar dan lapisan yang membentuknya
Akan kembali pada satu titik, pualam mega.


Edited by Ikhsan

1 comments:

ida said...

ketika indah sinar Sang bintang yang lentik dalam pandangan matamu,yang memesona sampai diujung pemaknaan.saat itulah kau mengerti akan kuasa yang sesungguhnya.

syukur adalah harta yang tak terukur nilainya melebihi dunia yang dipunya.........

semoga stamina iman konsist terjaga.amin ^_^

Post a Comment

 

Cahaya Hati

Apa yang Kita pegang sekarang, itu lah yang kita jaga, walaupun itu sulit. for my best friend you are the best

Usage Policies