TEMPO Interaktif, Jayapura - Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura memprediksi gelombang tsunami kemungkinan sangat kecil terjadi di lepas laut Jayapura dan sekitarnya, pasca-gempa di negara Chili yang terjadi kemarin, Sabtu (27/2).
Menurut Staf Observasi BMG Jayapura, Agung Saptaji, yang ditemui wartawan Minggu (28/2) siang, gelombang tsunami dari lepas laut Cili jaraknya sangat jauh dan juga gelombang tsunami itu akan melewati beberapa pulau di negara pasifik.
"Gempa yang terjadi di Chili itu gelombang tsunaminya akan terhalang oleh beberapa pulau di Pasifik, seperti Pulau Fiji, Bisvak dan juga negara Papua Nugini," katanya.
Agung mengatakan, jika tsunami melanda wilayah timur Indonesia, daerah Papua memang bisa terkena imbasnya, namun, "terhalang pulau-pulau di pasifik. Secara ilmu juga, energi semakin jaraknya jauh, maka semakin melemah kekuatannya, baik gempa maupun tsunami," urainya.
Namun, tambahnya, jika gempa tersebut terjadi di negara Jepang, kemungkinan gelombang tsunami akan sangat besar berpotensi terjadi di wilayah Papua. "Antara lepas laut Jepang dan Papua sangat terbuka, potensi tsunami pasti terjadi," katanya.
Walaupun tsunami kemungkinan kecil terjadi di Papua, namun pihaknya tetap memantau perkembangannya.
Sementara itu Badan Meteorologi dan Klimatologi Biak Numfor menyebutkan pasca-gempa di Cili, hanya menimbulkan gelombang laut setinggi satu meter di sepanjang perairan utara Papua. Gelombang ini juga tidak kelihatan dan terasa oleh masyarakat setempat.
Sedangkan di Pantai Dok II Jayapura, Hamadi dan Base G yang berada di wilayah Jayapura, tetap ramai dikunjungi masyarakat setempat untuk berekreasi.
Sebelumnya, BMG pusat memprediksi wilayah timur Indonesia akan terkena tsunami, pasca-gempa 8,8 yang mengguncang negara Chili kemarin.
tuh beritanya:
jadi tidak perlu pada kumpul di borasi yah .. hehehe :P
takut sunami di manowari yah??
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment