Cerita masa kecil Posted by Muhammad Ikhsan , at 3:06 AM, in

September 1997 seingatku dulu, sisa kenangan masa kecil yang masih aku ingat ketika pertama kali mengendarai sepeda, bermodalkan sepeda pinjaman dari teman dan niat ingin sekali bisa menggunakan  sepeda, dulu aku berfikir mengapa roda yang hanya dua itu bisa membuat orang bisa seimbang melaju diatasnya seperti misteri besar dalam hatiku saat itu. beberapa kali aku mengayuh sepeda yang saat itu lebih besar dari badanku tetapi tetap saja terjatuh, otakku saaat itu berfikir keras apakah harus mempunya ilmu gaib dulu agar bisa menggunakan si Roda dua itu beberapa kali berlatih sepeda tetapi tetap saja gagal, aku ulangi terus menerus setiap hari, kadang aku duduk dipinggiran jalan untuk melihat beberapa teman-teman lain menggunakan sepeda atau sering melihat Pa’de yang menggunakan sepedanya menuju sawah dengan santai dan kadang mereka bersiul dan tertawa, aku pun tersenyum sendiri, senyum heran saat itu.

Saat akhirnya aku bisa menggunakan sepeda, hati ini seperti setelah menguasai ilmu gaib paling hebat, tiada hari tanpa menggunakan sepeda walau hanya pinjaman dari teman dan kita selalu bermain bergantian, kadang cemberut ketika waktu menggunakan sepeda sudah habis dan bergantian laagi dengan teman, ingin rasa memiliki sepeda sendiri.

Malam itu ku beranikan diri meminta dibelikan sepeda oleh ayah, ayah hanya menjawab nanti akan dibelikan saat ayah ada uang, aku sebenarnya sudah tahu jawabnya akan seperti itu dan tidak berharap banyak dan hanya sedikit berusaha, umurku saat itu 9 tahun, masih bersama ayah dalam satu-satunya tempat tidur dalam rumah itu. malam itu aku melihat ayah seperti tidak menutup matanya hingga larut dan akupun tertidur pulas bahagia bermain sepeda seharian.

Suatu ketika aku melihat ada sepeda di rumah, tetapi tidak terlihat seperti baru, beberapa bagian rangkanya sudah berkarat, sepeda kecil yang seukuran dengan badanku yang kecil ini, dan akhirnya aku tahu itu adalah sepeda pemberian ayah, Ibu mengatakan Ia membeli sepeda bekas di tetangga sebelah yang sudah lama rusak dan tidak dipakai dan merakitnya kembali. terlihat jelek saat itu, aku sendiri menolak untuk menggunakannya, aku merasa malu menggunakan sepeda kusam itu bersama teman-teman.beberapa kali ayah membujukku menggunakannya, aku ingat waktu itu hampir 1 minggu Ia membujukku menggunakan sepeda itu dan akhirnya akupun memakai  juga sepeda itu walau kadang ditertawai oleh teman-teman dan aku hanya bisa diam.

Akhirnya sekarang umurku sudah beranjak 20-an sepeda kecilku masih tersimpan rapi digudang rumah tua itu, aku tahu saat itu ayah tidak membeli sepeda ditetangga dengan uangnya, Ia meminta agar diberikan sepeda itu oleh tetangga dengan imbalan bisa bekerja beberapa hari disitu menggali sumur tetangga, yang kau tahu beliau sempat berbaring sakit karena kecapean bekerja keras hanya untuk sepeda mungilku itu. sepeda yang sempat aku tidak mau memakainya. andai saja aku yang saat ini kembali dengan mesin waktu dan melihat tingkahku masa kecil itu ingin rasanya menampar diriku yang tidak menghargai pemberian AYAH.

 

/ikh